Nama : Elvi Yarni
Nim :
A1C112039
1.
A.
Jelaskan bagaimana asam benzoat di
sintesis dari suatu senyawa aromatik!
B. Jelaskan bagaimana mensintesis
asam salisilat dari asam benzoat tersebut di atas!
Jawab:
A. Kita
ketahui bahwa asam benzoat merupakan asam dengan padatan kristal warna putih
dengan rumus (C6H5COOH).Nah asam benzoat ini sendiri merupakan
asam lemah yang dapat digunakan sebagai pengawet makanan.Selain itu asam
benzoat dikatakan pula sebagai asam karboksilat aromatik yang paling sederhana.Sehingga
asam benzoat dapat disintesis oleh suatu senyawa aromatik seperti berikut ini:
1.
Pembuatan
asam benzoat secara Historis (Klorinasi Toluena)
Disini
saya mencoba menjelaskan,dalam proses klorinasi toluena untuk mendapatkan asam
benzoat ini digunakan bahan baku toluena,dimana toluena tersebut diklorinasi
terlebih dahulu dengan suhu sekitar 100ᵒC-150ᵒC,disertai tekanan
yang mencukupi atau tidak berlebihan yaitu sekitar 20 psia.Hal ini dilakukan
untuk menghasilkan benzoktriklorida.Pada proses berikutnya dapat ditambahkan
alkali untuk menetralkan hidrogen klorida yang terbentuk.Adapun produk dari
benzotriklorida yang terbentuk dilakukan pula distilasi dan hidrolisa dengan
bantuan katalis yaitu ZnCl2 sekitar (0,7)%.
Selanjutnya
setelah melewati beberapa proses didalam industri,dapat dihasilkan suatu asam
benzoat sebagai hasil akhir dari proses kloronasi toluena.Sebagai gambaran
dapat dilihat reaksi berikut:
C6H5CH3 +
3 Cl2 ===> C6H5CCl3 + 3
HCl
C6H5CCl3 + 2
H2O ===> C6H5COOH + 3
HCl
2.
Oksidasi
Toluena Fase Cair
Untuk
menghasilkan asam benzoat dari senyawa aromatik bukan hanya pembuatan asam
benzoat dengan cara klorinasi toluena saja.Namun dapat pula dilakukan dengan
cara oksidasi toluena pada fase cair.Bahan baku yang digunakan dalam proses ini
juga toluena,dimana prosesnya yaitu mengoksidasi toluena terlebih dahulu
menggunakan oksigen dalam udara.Pada proses ini menggunakan katalis cobalt dan
mangan.Suhu yang berlangsung sekitar 150ᵒC-250ᵒC dengan memerlukan
tekanan sebesar 5-50 atmosfir.Pengendalian dilakukan pada perbandingan antara
udara dan toluena sehingga mendapatkan konversi 10-50%.
Adapun
reaksinya dapat dilihat sbb:
C6CH5CH3
+ 3/2 O2 C6H5COOH + H2O
3.
Karbonasi
Suatu Bromo benzena
Selain
itu bukan hanya proses oksidasi toluena dan proses klorinasi toluena yang dapat
digunakan untuk sintesis atau pembuatan asam benzoat,namun dapat pula digunakan
melalui proses karbonasi Bromo Benzena dengan reaksi sbb:
C6
H5MgBr + CO2 → C6 H5CO2MgBr
C6 H5CO2 MgBr + HCl → C6 H5CO2H + MgBrCl
C6 H5CO2 MgBr + HCl → C6 H5CO2H + MgBrCl
B. Baiklah,sebelumnya
saya akan menjelaskan terlebih dahulu bahwa asam salisilat memiliki rumus (C6H4COOHOH)
dengan warna yang dimilki yaitu merah muda hingga kecoklatan.Adapun berat
molekul dari asam salisilat itu sendiri yaitu 138,123 g/mol.Sedangkan asam
benzoat dengan rumus (C6H5COOH) memiliki bentuk
padatan kristal warna putih dan
tergolong asam karboksilat aromatik yang sederhana.Rumus struktur asam salisilat dan asam benzoat dapat kita
lihat di awah ini:
Asam
salisilat Asam Benzoat
Ketika
mensintesis asam salisilat dengan menggunakan asam benzoat,tidak dapat di
proses secara langsung.Namun melalui proses konversi terlebih dahulu.Pengertian
konversi disini merupakan perubahan awal suatu senyawa dapat menjadi senyawa
lain.Nah disini kita dapat menggunakan asam sinamat (C6H5CHCHCOOH)
atau (C9H8O2) dengan wujud kristal putih
yang dikonversi atau dirubah terlebih
dahulu menjadi asam benzoat.Kemudian proses selanjutnya,enzim dari asam benzoat
2-hidroksilase yang dihasilkan tadi,berperan untuk mengatalisi perubahan asam
benzoat sehingga menjadi asam salisilat.
2. Jelaskan
mengapa fenol dapat di gunakan sebagai antiseptik!Mengapa alkohol tidak memiliki kemapuan demikian?
Jawab:
Sebagaimana
kita ketahui bahwa pengertian dari antiseptik itu sendiri yaitu senyawa yang
dapat digunakan untuk membunuh mikroorganisme,atau dapat dikatakan pula sebagai
penghambat mikroorganisme.Sebaiknya antiseptik yang digunakan itu tidak merusak
jaringan tubuh serta tidak bersifat keras dan tidak terlalu menekan.Antiseptik sangat
bermanfaat terutama digunakan untuk mengobati infeksi pada tubuh seperti
luka,memar,dll.
Nah
dalam hal ini dapat digunakan turunan dari senyawa benzena atau fenil alkohol
yang berfungsi sebagai antiseptik seperti fenol.
Fenol
dapat dijadikan antiseptik metanol tidak dapat dijadikan antiseptik
Fenol
dijadikan antiseptik karena merupakan pembunuh kuman yang sangat efektif.Selain
itu fenol ini sendiri juga disebut sebagai Fenil alkohol yang bersifat tidak memiliki
warna,berbentuk cair dan berbau aomatik ringan,sifat keasamannya jauh lebih
tinggi dari pada alkohol.Bau yang ditimbulkannya sendiri yaitu berbau aromatik
yang ringan atau tidak begitu menyengat.
Aplikasi
penggunaan fenol sering diterapkan dari berbagai produk antiseptik seperti
sabun,namun dalam kadar yang telah ditentukan.Setiap alkohol memiliki kinerja
masing-masing dan tidak dapat digunkan dalam pemanfaatan atau kegunaan yang
sama seperti contohnya disini saya membahas tentang metanol.Metil
alkohol (metanol) dengan rumus CH3OH ini tidak boleh digunakan
sebagai antiseptik karena dalam kadar serendah apapun ia dapat menyebabkan
gangguan saraf dan mengganggu masalah penglihatan.Metanol merupakan cairan
polar yang dapat bercampur dengan air.
Titik
didih metanol sekitar 64,7ᵒC.Metanol adalah substansi
yang sangat beracun karena jika terserap di dalam tubuh akan diubah menjadi
formaldehyde,serta sebagai bahan utama formalin.Nah,oleh sebab itu ia
hanya layak untuk digunakan sebagai bahan pendingin anti beku,pelarut,bahan
bakar dan bukan untuk dijadikan antiseptik.Jika ditinjau sedikit dari
etanol,memang berkemungkinan dapat digunakan sebagai antiseptik.Akan tetapi
efek samping yang ditimbulkannya dapat merusak bagian-bagian tubuh yang
terkenanya misalnya terkelupas serta menimbulkan rasa panas dan terbakar.Oleh
sebab itu antiseptik yang aman digunakan yaitu fenol.
3. A.
Suatu eter dapat bereaksi dengan air dimana bila di uji dengan larutan fehling
A dan fehling B memberikan hasil positif.
B. Hasil dari tersebut di atas bila
dioksidasi lebih lanjut akan menghasilkan senyawa X , tentukan cara
mengidentifikasinya!
Jawab:
A. Baiklah
disini saya akan mencoba menjelaskan terlebih dahulu bahwa eter secara kasat
mata sulit untuk larut dalam air,hal ini dikarenakan bahwa gaya tarik antar molekul
tidak kuat,dengan dibuktikan kepolaran yang rendah.Secara umum eter yang sukar
larut dalam air yaitu eter alifatik seperti dietil eter (CH4H10O)
dan dimetil eter (C2H6O).Namun eter siklik sangat larut
dalam air seperti tetrahidrofuran(CH2)4O atau disebut
dengan 1.4 dioksana karena atom oksigennya telah terpapar ikatan hidrogen
dibandingkan dengan eter-eter alifatik lainnya.
Nah,ada
beberapa cara dalam melihat kelarutan eter alifatik yaitu dengan larutan
fehling A dan Fehling B yang memberikan tanda positif.Adapun larutan Fehling A
disini yaitu larutan CuSO4 yang ada dalam air,sedangkan larutan
Fehling B yaitu larutan garam natrium tatrat dan NaOH di dalam air.Nah,apabila
kita mencampurkan reaksi fehling tersebut maka akan menjadi warna biru tua.Dalam
hal ini kita tidak dapat melihat senyawa yang dihasilkan dari uji coba
tersebut,jika dilakukan pemanasan hingga mendidih dengan campuran air dan asam
sulfat (H2SO4) maka kita akan mendapatkan hasil reaksi.Dimana
proses hidrolisis terjadi menghasilkan etanol.Reaksinya dapat dilihat sbb:
CH3
–CH2 -O-CH2 CH3 + H2O → 2C2H5OH
Dimana
reaksi tersebut yaitu dietil eter direaksikan dengan air menghasilkan suatu
etanol.
B. Setelah
dilakukan proses diatas,hasil yang didapatkan yaitu berupa alkohol seperti etanol
yang kemudian dapat dioksidasi lagi dengan menghasilkan suatu senyawa dengan
reaksi sbb:
Contoh : CH3CH2OH(l)
+ 3O2(g) menghasilkan 2CO2(g) + 3H2O(g)
Dimana dalam proses ini
contoh yang saya ambil yaitu etanol yang kemudian dapat direaksikan dengan
suatu oksigen sehingga menghasilkan suatu karbondioksida,dan uap air.Namun jika
kita tinjau dari proses oksidasi alkohol lain sepeti alkohol primer dan
sekunder,dapat menghasilkan hasil yang berbeda,seperti aldehida sebagai hasil
oksidasi alkohol primer,dan keton hasil
dari oksidasi alkohol sekunder.
4.
Mengapa
suatu eter bisa lebih reaktif dari pada alkohol, padahal secara umum alkohol
lebih reaktif dari pada eter apabila di reaksikan dengan logam?(seperti Na)
Jawab:
CH3–CH2–O–CH2–CH3
Contoh alkohol (etanol) contoh eter (dietil eter)
Kita
ketahui bahwa alkohol merupakan senyawa organik yang memilki gugus hidroksil
(-OH) yang terikat pada atom karbon,dimana ia sendiri dapat terikat pada atom
hidrogen atau atom karbon lainnya.Alkohol seacara umum memiliki sifat yang
reaktif dari pada eter jika direaksikan
dengan Natrium.Natrium adalah logam yang mudah teroksidasi membentuk ion Na+.Adapun
reaksi alkohol dengan logam Na,dapat kita lihat dibawah ini,yaitu dengan mereaksikan
natrium sekitar 95% etanol. Adapun hasil yang didapatkan yaitu garam alkoksida
dengan melepaskan gas hidrogen.
2CH3CH2OH(aq)
+ 2 Na(s) → 2 CH3CH2ONa(aq) + H2(g)
Sementara
eter merupakan senyawa organik dengan gugus R—O—R',dengan R
sebagai pelarut aril maupun alkil.Eter dikatakan pula sebagai pelarut yang baik
senyawa organik yang tak larut dalam air.
Akan
tetapi eter lebih reaktif dari pada alkohol.Hal ini dapat dibuktikan dengan
titik didih eter yang lebih rendah dari pada alkohol yaitu 34,6ᵒC,sementara
alkohol seperti metanol titik didihnya 64,7ᵒC,karena alkohol dapat
membentuk ikatan hydrogen antara molekul molekulnya,maka titik didih alkohol
lebih tinggi dari pada titik didih alkil halide atau eter.Sementara eter
molekul-molekulnya tidak berikatan sesamanya.Semakin rendah titik didihnya maka
ia mudah sekali untuk menguap dan pada akhirnya menghasilkan suatu pembakaran
atau terbakar.Kemudahan terbakar tersebut menunjukkan bahwa eter seperti dietil
eter (CH3–CH2–O–CH2–CH3)
merupakan senyawa yang sangat reaktif.Karena kereaktifan disini menekankan
suatu senyawa atau eter tersebut mudah mengalami perubahan dalam bereaksi.Selain
itu,bukti yang menunjukkan bahwa eter (dietil eter) reaktif yaitu dengan melihat
kegunaan dan manfaatnya,dietil eter banyak sekali digunakan untuk obat bius
atau anestesi dalam medis,atau dapat digunakan sebagai pemati rasa.
5. Bila
fenol dikatakan lebih asam dari pada alkohol temukan contoh suatu alkohol jauh
lebih asam dari pada fenol! Jelaskan mengapa demikian!
Jawab:
Baiklah
disini saya akan mencoba menjelaskan secara umum senyawa fenolik merupakan asam
lemah yang ditinjau dari nilai pKa yaitu 10.Keasaman yang terjadi pada fenol
dapat disebabkan oleh karena adanya anion yang di hasilkan oleh resonansi
dengan muatan negatif yang menghasilkan penyebaran secara merata dengan proses
delokalisasi yang dapat disebar oleh cincin aromatik.
Meskipun
fenol dan alkohol alifatis,sama-sama hanya memiliki satu gugus hidroksil,namun
fenol lebih asam dibandingkan dengan alkohol alifatis seperti etanol dan
metanol.Hal ini terjadi karena anion yang terbentuk setelah melepaskan proton
pada fenol lebih stabil dari pada alkohol atau alkoksida yang merupakan ion
alkohol.Maksud dari kestabilan tersebut dimana muatan negatif yang tersebar pada
alkohol tidak tersebar secara merata.Sementara pada fenol menghasilkan
penyebaran yang merata.Selanjutnya dilihat kemampuan substituen
mendelokalisasikan elektron pada anion yang terbentuk setelah proton
dilepaskan,juga mempengaruhi keasaman senyawa fenol.Dari pernyataan di
atas,dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan fenol memang lebih asam dari pada alkohol karena dapat dilihat dari
berbagai sudut pandang seperti delokalisasi dan nilai pKa.
6. Etanol
berfungsi digunakan sebagai bahan bakar,bagaimana halnya dengan turunan alkohol
yang lain yang memungkinkan di gunakan sebagai bahan bakar? apa
syarat-syaratnya?Dan berikan contoh!
Jawab:
Baiklah saya
akan mencoba menjelaskan bahwa etanol (C2H6O) dapat
digunakan sebagai bahan bakar,hal ini dikarenakan bahwa etanol tersebut
berfungsi untuk penambah volume bahan bakar minyak (BBM).Selain itu ia dapat
digunakan untuk menaikkan nilai oktan pada bensin itu sendiri.Bukan hanya
itu,ia digunakan pula sebagai sumber oksigen untuk pembakaran yang lebih bersih,seperti
pengganti (MTBE).Etanol juga dapat meningkatkan efesiensi pembakaran,kelebihan
dari etanol sebagai bahan bakar yaitu ia sanagat ramah lingkungan karena emisi
gas buangnya rendah seperti mengurangi karbondioksida,nitrogen oksida,dan
gas-gas rumah kaca lainnya.
ETANOL METANOL
Etanol dan metanol dapat digunakan
sebagai bahan bakar
Nah,dalam hal ini tentu
saja bukan hanya etanol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar.Akan tetapi
terdapat senyawa alkohol lainnya yaitu metanol.Pemilihan metanol sebagai bahan
bakar alternatif adalah karena ketersediannya di alam yang dapat diperbaharui,yaitu
dengan memproduksinya dari biomass dan batu bara atau dengan mensintesa gas
methana.Metanol pertama kali diternukan pada tahun 1823 dengan mengkondensasi
uap hasil pernbakaran kayu.
Bahan
bakar alkohol seperti metanol bisa digunakan dengan syarat-syarat sbb:
1. Metanol
dikonversi terlebih dahulu menjadi hidrogen
Kendaraan
yang dirancang untuk bekerja dengan metanol sebagai bahan bakar murni
semestinya dilengkapi dengan peralatan yang disebut fuel cells,dimana metanol
akan dirubah terlebih dahulu menjadi hidrogen,kemudian hidrogen dapat dirubah
menjadi energi Listrik oleh fuel cells serta dapat digunakan untuk menggerakkan
motor elektrik.
2. Dicampurkan
dengan Gasoline:
Metanol juga bisa dicampur dalam jumlah yang kecil
dengan gasoline untuk menaikkan performance atau daya kerja dari bahan bakar
konvensional tersebut.Fakta lain membuktikan pula bahwa metanol lebih korosif
dari pada gasoline sehingga ia membutuhkan aditive untuk mengurangi efek
korosif tersebut.Selain itu metanol juga mengalami separasi dengan gasoline
karena kandungan air yang ada didalamnya sehingga membutuhkan bahan pelarut
seperti etanol,isopropanol dan osobutanol untuk menghindari kontaminasi air
yang terjadi pada gasoline.
Namun,secara
umum syarat bahan bakar yaitu:
1. Angka
oktan,yaitu dimana disini berfungsi atau dapat digunakan untuk menunjukkan sifat
anti ketukan,dimana jika makin tinggi angka oktan,maka sifat denotasi semakin
berkurang.
2. Volatilitas
bahan bakar,yaitu berfungsi untuk menentukan kecepatan menguap suatu bahan
bakar pada kendaraan.
3. Kestabilan
kimia dan keersihan bahan bakar perlu juga ditinjau untuk mengurangi efek rumah
kaca.
Sama halnya seperti etanol,metanol memiliki dampak
negatif yang lebih kecil terhadap lingkungan hal ini disebabkan karena sifat
fisik dari metanol yang bisa tercampur sempurna dengan air,terdegradasi cepat
di atmosfir dan yang paling penting bisa terurai pada permukaan air dibawah tanah.Dengan
persentase volume metanol 10%, 15%,dan 30%mengakibatkan knocking yang terjadi
tidak begitu besar.
.