Pengertian Eter
Eter adalah
nama segolongan senyawa organik yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O dengan
rumus umum R-O-R'. Bila rumus umum ini dikaitkan dengan rumus air (HOH), maka
eter dapat dianggap sebagai turunan dialkil dari senyawa air.Eter dapat
digilongkan menjadi dua jenis, yaitu eter simetris dan eter asimetris.Kalau
dalam rumus umum eter R = R', maka eter tersebut dinamakan eter sederhana atau
eter simetrik. Tetapi bila R ≠ R', dinamakan eter campuran atau eter asimetrik.
Di samping yang mempunyai gugus alkil (R) terdapat pula eter yang mengandung
gugus aril (Ar) yang rumus umumnya dinyatakan dengan Ar-O-Ar' atau Ar-O-'R.Di
antara eter dan alkohol
terdapat isomeri gugus fungsi dalam arti keduanya mempunyai rumus molekul yang
sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Contoh untuk isomeri fungsi di antara eter
dan alkohol ini adalah CH3-O-CH3 dan CH3CH2OH.
Perbedaan gugus fungsi tersebut mengakibatkan adanya perbedaan sifat-sifat
fisika dan kimia pada eter dan alkohol.
Struktur Eter
Eter
mempunyai rantai C-O-C yang mempunyai sudut ikatan sebesar 104,5º dan
jarak antara atom C dengan O adalah sekitar 140 pm. Halangan rotasi untuk
ikatan C-O sangat kecil. Ikatan oksigen dalam eter, alkohol dan air sangatlah
mirip. Pada teori ikatan valensi, hibridisasi oksigen adalah sp3.
Oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, dengan demikian hidrogen alfa eter bersifat lebih asam daripada hidrokarbon sederhana, tetapi jauh kurang asam dibandingkan dengan
Oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, dengan demikian hidrogen alfa eter bersifat lebih asam daripada hidrokarbon sederhana, tetapi jauh kurang asam dibandingkan dengan
hidrogen
alfa golongan karbonil (seperti aldehida dan keton).
Tata Nama Eter
a. IUPAC
a) Nama sistematik eter adalah alkoksi alkana. Alkil terkecil dianggap sebagai alkoksi, dan yang terbesar dianggap alkana.Contoh :
b) Tentukan nomor terikatnya gugus alkoksi.
Contoh :
c) Gugus alkoksi merupakan salah satu substituen , sehingga penulisan namanya harus berdasarkan urutan abjad huruf pertama nomor substituen.
Contoh :
d) Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.
Contoh :
b. Trivial
a) Tentukan gugus-gugus alkil (substituen) yang mengikat gugus eter (-O-).Contoh :
b) Tambahkan akhiran “eter” setelah nama-nama subtituen.
Contoh :
c) Penulisan substituen alkil tidak harus menurut urutan abjad.
Eter memiliki beberapa sifat khas,
yaitu:
1. Sifat Fisis
1. Sifat Fisis
- Senyawa eter dengan rantai C pendek berbentuk cair pada suhu kamar
- Semakin panjang rantai C suatu senyawa eter, maka titik didihnya akan semakin tinggi, namun tetap relatif rendah dibandingkan alkohol
- Kurang polar sehingga susah/tidak dapat larut dalam air. Pada suhu kamar, kelarutan eter dalam air hanya 1,5%
2. Sifat
Kimia
- Eter mudah terbakar membentuk gas karbon dioksida dan uap air
- Secara umum merupakan senyawa yang reaktifitasnya rendah, namun masih lebih tinggi dibandingkan alkana
- Tidak dapat bereaksi dengan logam aktif
- Dapat bereaksi dengan fosfor pentaklorida (PCl5)
- Dapat terurai oleh asam halida
Reaksi-reaksi eter:
1.
Pembakaran
Reaksi
pembakaran eter akan menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air. Adapun
contoh reaksinya:
CH3-O-CH3
+ 3O2 → 2CO2 + 3H2O
2. Reaksi
dengan logam aktif
Eter tidak
dapat bereaksi dengan logam aktif seperti natrium.
3. Reaksi
dengan fosfor pentaklorida
Fosfor
pentaklorida merupakan senyawa tidak berwarna dan merupakan salah satu agen
klorinasi pada reaksi-reaksi kimia. PCl5 ini termasuk salah satu
senyawa berbahaya karena bereaksi secara keras dengan air membentuk asam
klorida, salah satu asam kuat. Eter dapat bereaksi dengan fosfor pentaklorida
tanpa membentuk asam klorida. Adapun reaksi eter dengan fosfor pentaklorida
dapat dituliskan sebagai:
R-O-R’ + PCl5
→ R-Cl + R’-Cl + POCl3
4. Reaksi
dengan asam halida (HX)
Eter dapat
diuraikan oleh senyawa-senyawa hidrogen halida (HX), terutama asam iodida (HI).
Berikut adalah reaksi eter dengan asam halida:
Asam halida
terbatas: R-O-R’ + HI → R-OH + R’-I
Asam halida
berlebih: R-O-R’ + 2HI → R-I + R’-I + H2O
Senyawa-senyawa
eter yang umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari antara
lain :
lain :
1. Dietil
eter (etoksi etana) biasanya digunakan sebagai pelarut senyawa-senyawa organik.
Selain itu dietil eter banyak digunakan sebagai zat arestesi (obat bius) di rumah sakit.
Selain itu dietil eter banyak digunakan sebagai zat arestesi (obat bius) di rumah sakit.
2. MTBE
(Metil Tertier Butil Eter),Senyawa eter ini digunakan untuk menaikan angka
oktan besin menggantikan kedudukan TEL / TML, sehingga diperoleh bensin yang
ramah lingkungan. Sebab tidak menghasilkan debu timbal (Pb2+) seperti bila
digunakan TEL / TML.
PERMASALAHAN
Dari artikel di atas,kita telah mengetahui
sifat-sifat eter serta manfaatnya.Nah salah satu manfaat eter digunakan untuk
menaikkan nilai oktan bensin.Apa yang menyebabkan senyawa eter yaitu MTBE ( Metil Tertier Butil Eter) dapat digunakan untuk
menaikkan nilai oktan bensin?