Kamis, 05 Desember 2013

ALKOHOL DAN FENOL


Alkohol dan Fenol yang disebut sebagai alkohol aromatik mempunyai rumus struktur R-OH. Dimana pada alkohol (alkohol alifatik) R adalah gugus alkil. Sedangkan perbedaan nya dengan fenol adalah gugus R nya adalah gugus aril (Benzena yang kehilangan 1 atom H atau -C6H5).
                               CH3 – CH2 – OH
     Fenol                                   Etanol (alkohol) 
Alkohol dapat dibagi menjadi alkohol primer,sekunder dan, tersier berdasarkan posisi gugus hidroksil (-OH) pada atom C.
R-CH2-OH           R2-CH-OH                  R3C-OH
Alkohol primer     Alkohol sekunder        Alkohol tersier
Alkohol banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya etanol digunakan sebagai pelarut sterilisasi alat kedokteran, campuran minyak harum dan lainnya.
Fenol (fenil alkohol) mempunyai substituen pada kedudukan orto, meta atau para. Fenol berguna dalam sintesis senyawa aromatis yang terdapat dalam batu bara.Turunan senyawa fenol (fenolat) banyak terjadi secara alami sebagai flavonoid alkaloid dan senyawa fenolat yang lain. Contoh dari senyawa fenol adalah eugenol  yang merupakan minyak pada cengkeh.

Sifat fisik Alkohol secara umum:
1.      Alkohol memiliki titik didih yang tinggi
2.      Molekul – Molekul alkohol dapat berikatan satu sama lain melalui ikatan hidrogen
3.      Metanol,etanol,propil alkohol,isopropil alkohol dan terbutil alkohol campur sempurna dengan air
4.      Kelarutan alkohol dalam air menurun secara bertahap sebanding rantai hidrokarbon yang semakin panjang.
Sifat fisik fenol
1.      Mudah terbakar
2.      Bersifat racun atau korosif
3.      Berbentuk cair,dengan titik beku 42C,titik didih 182C,berat molekul 94,11 g/mol,dan berat jenis 1,057 g/mol.
4.      Kelarutannya yaitu larut dalam bensol,air dingin dan acetone.Ia juga mudah larut dalam metanol,dietil eter,sementara dalam alkohol,obat bius,gliserin dan minyak bumi serta karon disulfide ia sangat mudah larut.

Reaksi alkohol dan Fenol
1.      Alkohol
v  Bereaksi dengan asam karboksilat membentuk ester
v  Bereaksi dengan oksidator kuat
-          Alkohol primer  membentuk aldehida kemudian oksidasi lanjut membentuk asam karboksilat
-          Alkohol sekunder membentuk keton
-          Alkohol tersier tidak bereaksi
v  Bereaksi dengan logam atau hidrida  reduktor kuat reduktor kuat seperti Na atau NaH membentuk R-ONa (Ntrium alkoksida)
v  Etanol dengan asam kuat membentuk etilen dan air
v  Bereaksi dengan asam  halida membentuk alkil halida
v  Bereaksi dengan PX3 membentuk alkil halida
v  Bereaksi dengan asam sulfat membentuk alkil hidrosulfat
2.      Fenol
v  Bereaksi dengan asam nitrat membentuk p-nitrofenol
v  Bereaksi dengan gas  halogen membentuk 2,4,6 trihalofenol
v  Bereaksi dengan basa kuat  seperti NaOH membentuk garam natrium fenoksida
Perbedaan alkohol dan fenol
Fenol
Alkanol
Bersifat asam
Bersifat netral
Bereaksi dengan NaOH (basa), membentuk garam natrium fenolat
Tidak bereaksi dengan basa
Tidak bereaksi dengan logam Na atau PX3
Bereaksi dengan logam Na atau  PX3
Tidak bereaksi dengan RCOOH namun bereaksi dengan asil halida (RCOX) membentuk ester
Bereaksi dengan RCOOH namun bereaksi dengan asil halida (RCOX) membentuk ester


PERMASALAHAN:
Dari artikel di atas kita telah ketahui beberapa sifat dari alkohol maupun fenol.Akan tetapi,permasalahan saya lebih menekankan pada alkohol.Adapun alkohol dengan rantai hidrokarbon pendek dapat larut sempurna dengan air seperti metanol dan etanol itu sendiri,akan tetapi rantai hidrokarbon panjang kurang larut dalam air.Nah yang ingin saya tanyakan disini yaitu,apa yang menyebabkan terjadinya perbedaan kelarutan alkohol antara hidrokarbon rantai panjang dan hidrokarbon rantai pendek dalam air?

4 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. menurut saya yang menyebabkan terjadinya perbedaan kelarutan alkohol antara hidrokarbon rantai panjang dan hidrokarbon rantai pendek dalam air. sebelumnya Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat mudah menguap (volatil) tergantung pada panjang rantai karbon utamanya (semakin pendek rantai C, semakin volatil). Kelarutan alkohol dalam air semakin rendah seiring bertambah panjangnya rantai hidrokarbon. Hal ini disebabkan karena alkohol memiliki gugus OH yang bersifat polar dan gugus alkil (R) yang bersifat nonpolar, sehingga makin panjang gugus alkil makin berkurang kepolarannya. alkohol dengan rantai hidrokarbon pendek dapat larut sempurna dengan air seperti metanol dan etanol itu sendiri,dan rantai hidrokarbon panjang kurang larut dalam air.

    terimakasih :)

    BalasHapus
  3. berdasarkan literatur yang saya baca.
    yang menyebabkan terjadi nya perbedaan kelarutan alkohol antara rantai panjang dan rantai pendek adalah Alkohol dengan massa molekul rendah larut dalam air. Ini disebabkan oleh ikatan hidrogen antara alkohol dan air. Dengan bertambahnya massa molekul relatif maka gaya-gaya Van der Waals antara bagian-bagian hidrokarbon dari alkohol menjadi lebih efektif menarik molekul-molekul alkohol satu sama lain. Oleh karena itu, semakin panjang rantai karbon semakin kecil kelarutannya dalam air. Begitu pula sebalik nya pada rantai karbon yang pendek maka akan mudah larut dalam air. Dan Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat mudah menguap, tergantung pada panjang rantai karbon utamanya (semakin pendek rantai C, semakin mudah menguap). Kelarutan alkohol dalam air semakin rendah seiring bertambah panjangnya rantai hidrokarbon. Hal ini disebabkan karena alkohol memiliki gugus OH yang bersifat polar dan gugus alkil (R) yang bersifat nonpolar, sehingga makin panjang gugus alkil makin berkurang kepolarannya.

    BalasHapus
  4. Berdasarkan sumber yang saya dapatkan..Alkohol umumnya berwujud cair dan memiliki sifat mudah menguap (volatil) tergantung pada panjang rantai karbon utamanya (semakin pendek rantai C, semakin volatil). Kelarutan alkohol dalam air semakin rendah seiring bertambah panjangnya rantai hidrokarbon. Hal ini disebabkan karena alkohol memiliki gugus OH yang bersifat polar dan gugus alkil (R) yang bersifat nonpolar, sehingga makin panjang gugus alkil makin berkurang kepolarannya.

    Alkohol mengandung gugus polar yaitu gugus hidroksi (-OH) yang bersifat hidrofilik dan juga mengandung gugus nonpolar yaitu gugus alkil (-R) yang bersifat lipofilik. Hasil dari susunan ini, ketika alkohol mempunyai jumlah rantai karbon yang kecil, maka alkohol akan bersifat polar dan akhirnya dapat larut dalam air. Semakin panjang rantai alkil, kelarutan alkohol dalam air akan semakin kecil.

    BalasHapus